You are here:

Taqlid itu soal percaya pada otoritas

Kawan saya, dokter gigi, tanya ke saya soa ini-itu khususnya apakah tindakan pada pasiennya akan membatalkan puasa si pasien.

Saya kemudian menjawab: “Tidak, itu tdk membatalkan puasa.”

Beliau kemudian tanya: “Dalilnya apa Gus? Penjelasannya bagaimana?”

Saya terus jawab begini:

“Kalau saya mau dicabut gigi sama anda dok, apa saya tanya penjelasan dan dalilnya? Enggak kan. Karena saya percaya otoritas anda.”

“Gantian lah. Kalau anda tanya soal agama ke saya, dan anda percaya dg otoritas saya, anda gak akan tanya penjelasan atau dalilnya. Sayalah dalilnya. Anda tinggal percaya atau tidak.”

“Sama dg saya ke ruang praktek. Andalah dalilnya. Saya tinggal percaya saja mau dicabut atau dibor gigi saya. Kalau saya gak percaya anda, saya akan menolak treatment anda dan pergi ke dokter yg lain.”

“Gimana? Fair enough kan?” 😄

Terus dia jawab: “eh bener juga ya Gus!”

Saya tambahi lagi ke beliau:

“Malah saya kalau konsul ke anda harus bayar kan. Masak anda tanya soal hukum islam ke saya maunya gratis. Gak fair lah hahhaha”
😄