You are here:

Dan Sulaiman pun Tertawa…

Siapa yang tak tahu semut? Binatang ini kecil dan suka yang manis-manis. Tapi Allah mengangkat derajat mereka begitu tinggi sampai-sampai Allah menamakan salah satu surat dalam al-Qur’an dengan nama mereka: an-naml (semut).

Ada kisah menarik antara semut dengan Nabi Sulaiman a.s. Alkisah, ketika Sulaiman dan tentaranya (terdiri dari manusia, jin dan burung) berjalan sampai di suatu lembah, sekumpulan semut khawatir terinjak oleh bala tentara Sulaiman. Berkatalah seekor semut kepada kawannya:

“Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman, dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”.(QS 27: 18)

Nabi Sulaiman yang diberi kemampuan mendengar percakapan semut itu tersenyum dan tertawa karenanya. Tapi berbeda dengan kita yang menjadi sombong ketika orang-orang kecil minggir ketakutan melihat kita, Nabi Sulaiman segera berdo’a:

“Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni’mat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”

Tengoklah kisah di atas dengan teliti. Bahkan seorang Nabi seperti Sulaiman pun mampu mensyukuri ni’mat hanya karena sekumpulan semut. Sekarang tengoklah diri kita, berapa banyak sepatu yang kita punya, berapa banyak pakaian yang tersimpan di lemari, berapa kali sehari kita membuka internet, berapa banyak tabungan kita di Bank, betapa empuknya kursi di ruangan kita, dan masih banyak lagi ni’mat dari Allah disekeliling kita.

Sudahkah kita mampu menjadikan benda-benda tersebut sebagai alat untuk membuat kita bersyukur pada ilahi? Lalu bagaimana caranya mensyukuri ni’mat tersebut?

Gampang saja! Anda memiliki ruang tamu yang luas, undang tetangga anda dan buatlah pengajian di rumah anda seminggu sekali. Anda memiliki mobil, ajaklah rekan sekerja anda yang naik bis kota untuk pulang-pergi ke kantor bersama-sama, anda memiliki gaji yang berlipat ganda, berikan sedikit kelebihan harta anda pada fakir miskin di sekitar lingkungan anda. Anda memiliki waktu luang dan ilmu yang banyak, mengapa tak anda kumpulkan para remaja mesjid di tempat anda untuk anda ajarkan sedikit ilmu pengetahuan. Anda memiliki baju yang banyak, coba teliti mana baju yang benar-benar anda butuhkan,lalu sisanya berikan pada panti asuhan. Dengan cara begini, setiap ni’mat yang kita peroleh mampu kita syukuri.

Ada sebuah do’a yang mirip dengan do’a Nabi Sulaiman di atas, mari kita tengadahkan tangan kita dan berdo’a :

“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni’mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS 46:15)

Armidale, 2 September 1997