You are here:

Kisah Habib Palsu dan Prof KH Ibrahim Hosen LML

1. Soal Habib palsu yang mau ditaruh di kandang macan oleh Abah saya, cerita lengkapnya begini

2. Di Bengkulu dulu tahun 1940-an ada seorang yang mengaku Sayyid (keturunan Rasul) dan kemana-mana minta dihormati dan dilayani

3. Orang yg mengaku Sayyid ini tingkah lakunya meresahkan masyarakat saat itu. Tidak kelihatan ilmunya, tapi memanfaatkan status sebagai Sayyid

4. Maka diadukanlah ke Abah saya sepak terjang orang yang mengaku Sayyid ini. Ditanya soal keilmuan dia gak bisa jawab

5. Abah saya dulu muridnya Sayyid Ahmad Abdullah Assegaf (1879-1950) di Solo –beliau ahli bahasa arab, sastrawan dan ahli sejarah

6. Jadi Abah paham seluk beluk keluarga Rasul dan sangat menghormatinya. Berhadapan dengan orang yang mengaku Sayyid ini Abah tanya jalur nasabnya

7. Orang tersebut gelagapan dan tidak bisa menjelaskan 4 jalur nasab ke belakang. Tapi ngeyel mengatakan: “ana seorang Sayyid”

8. Ditanya ilmu gak paham, ditanya nasab gelagapan, maka kata Abah cuma satu cara lagi untuk mengetes dia Sayyid beneran apa bukan

9. Abah bilang binatang buas tidak akan mau memakan Nabi dan keturunannya. makanya Bapaknya Yusuf as tahu anaknya tidak mati dimakan binatang (baca kisah Nabi Yusuf di al-Qur’an)

10. Jadi, Abah minta orang yang mengaku Sayyid ini ditest dimasukkan ke kandang Macan yang banyak terdapat di Sumatera saat itu.

11. Pucat pasilah orang ini, lantas berteriak: “Ya Syekh, ana Sa’id, bukan Sayyid. Orang-orang pada salah dengar selama ini!”

12. Agar tidak dimasukkan ke kandang macan, terburu-buru dia bilang namanya Sa’id, orang2 selama ini salah dengar dan panggil dia Sayyid

13. Maka selamatlah Sa’id yang semula mengaku Sayyid itu dari kandang Macan. Begitu ceritanya 😀

Salam hangat,

Nadirsyah Hosen
Monash Law School