[aswaja_big_letter]Para santri itu sekarang tidak cuma pakai sarung kusam dan kopiah lusuh. Mereka sekarang melanjutkan belajar sampai ke manca negara. Tidak cuma paham kitab kuning tapi juga literatur modern. Tidak cuma mengerti halal-haram, para santri di luar negeri juga belajar sains dan ilmu sosial. Tidak cuma berpikir progresif tapi juga tetap menjaga amalan rutin seperti khataman Quran, yasinan dan ratiban.[/aswaja_big_letter]
Dalam rangka perayaan Hari Santri Nasional tanggal 22 Oktober 2016, muncul pertanyaan bagaimana kontribusi santri dan mahasiswa di luar negeri untuk Indonesia yang adil dan beradab? Seorang santri Madura yang telah menjadi salah satu tokoh bangsa, Prof Dr Mahfud MD (mantan Ketua Mahkamah Konstitusi) akan memberikan pandangannya pada acara yang digelar di gedung KJRI Melbourne.
Melbourne pun bershalawat. Mengenang perjuangan para Kiai dan santri menegakkan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Semoga bangsa dan negara kita tetaplah aman dan damai menuju masyarakat yang adil, makmur, berkualitas dan terlindungi. Amin Ya Allah
Yang berada di sekitar Melbourne, mari bergabung, baik santri maupun non-santri, muslim maupun pemeluk agama lain, mahasiswa atau karyawan/dosen, ajak pula keluarga untuk kita sama-sama merawat nilai luhur para pendiri bangsa. All welcome!
Tabik,
Nadirsyah Hosen