Diantara teriakan menggelegar orang berjubah, “bunuh!”
Dan ibu-ibu berjilbab di jalan raya pun lantang berteriak, “bunuh”
Sementara di televisi orang bersorban berteriak, “bunuh”
Oh Muhammadku, aku berusaha mencari jejakmu
Inikah wajah umatmu saat ini?
Garang dan berang lantas mengangkat parang siap berperang?
Tiba-tiba ku teringat rintihan guru kami, KH A Mustofa Bisri yang jauh sebelumnya telah menyuarakan kepedihan yang sama.
Maka pelan-pelan ku simak kembali sajak beliau dan tak terasa mengalir air mataku.
Inilah sajak dimana kusimak jejakmu
Aku merindukanmu, O, Muhammadku
Oleh: A Mustofa Bisri
Aku merindukanmu, o, Muhammadku
Sepanjang jalan kulihat wajah-wajah yang kalah
Menatap mataku yang tak berdaya
Sementara tangan-tangan perkasa
Terus mempermainkan kelemahan
Airmataku pun mengalir mengikuti panjang jalan
Mencari-cari tangan
Lembut-wibawamu
Dari dada-dada tipis papan
Terus kudengar suara serutan
Derita mengiris berkepanjangan
Dan kepongahan tingkah-meningkah
Telingaku pun kutelengkan
Berharap sesekali mendengar
Merdu-menghibur suaramu
Aku merindukanmu, o. Muhammadku
Ribuan tangan gurita keserakahan
Menjulur-julur kesana kemari
Mencari mangsa memakan korban
Melilit bumi meretas harapan
Aku pun dengan sisa-sisa suaraku
Mencoba memanggil-manggilmu
O, Muhammadku, O, Muhammadku!
Dimana-mana sesama saudara
Saling cakar berebut benar
Sambil terus berbuat kesalahan
Qur’an dan sabdamu hanyalah kendaraan
Masing-masing mereka yang berkepentingan
Aku pun meninggalkan mereka
Mencoba mencarimu dalam sepi rinduku
Aku merindukanmu, O, Muhammadku
Sekian banyak Abu Jahal Abu Lahab
Menitis ke sekian banyak umatmu
O, Muhammadku – selawat dan salam bagimu –
bagaimana melawan gelombang kebodohan
Dan kecongkakan yang telah tergayakan
Bagaimana memerangi
Umat sendiri? O, Muhammadku
Aku merindukanmu, o, Muhammadku
Aku sungguh merindukanmu.
(kumpulan : sajak-sajak bumilangit)