You are here:

Kuliah Tamu Prof Denny Indrayana di Monash

Denny Indrayana, Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Gadjah Mada, sedang menjadi visiting professor di Melbourne Law School.

Saya mengambil peluang kehadiran tokoh enerjik anti mafia korupsi ini dengan mengundangnya memberi kuliah tamu di salah satu mata kuliah yang saya asuh LAW4126 Asian Legal Systems di Monash Law School. Kebetulan tema minggu ini adalah Indonesian law reform. Saya minta Denny bercerita mengenai hasil reformasi konstitusi di Indonesia dan berbagai problemnya, khususnya kisah yang dia alami sendiri dalam mengawal amanat reformasi selama membantu Presiden SBY sebagai staf khusus dan Wakil Menteri Hukum dan HAM.

Perkuliahan yang disampaikan beliau berjalan dengan lancar. Sejumlah pertanyaan diajukan para mahasiswa saya dan dijawab dengan cerdas dan bernas oleh Denny Indrayana.

Saat ini status Denny Indrayana terkena kriminalisasi oleh Polri sebagai imbas perseteruan KPK dan Polri dalam pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri tahun lalu. Denny yang berdiri membela kriminalisasi Bambang dan Abraham Samad malah ikut jadi tersangka. Kejaksaan bolak-balik menolak dan meminta Polri melengkapi berkas perkara kasus yang dituduhkan kepada Denny. Ini saja sudah indikasi tidak ada bukti kuat menjerat Denny.

Kalau kasus Bambang dan Abraham Samad sudah dikesampingkan oleh Jaksa Agung, sampai sekarang kasus Denny masih digantung: tdk dibawa ke pengadilan tapi status tersangka juga tidak dicabut. Inilah kezaliman yang luar biasa.

Untuk mereka yang bekerja di pemerintahan dan coba-coba membenahi kekacauan yang ada harus siap-siap akan di-denny-kan kalau berani melawan mafia yang mencengkram jalannya pemerintahan kita. Saya lebih memilih tetap jadi Nadir ketimbang di-denny-kan 🙂

Ah…tambah alasan lagi kan untuk saya tetap jadi dosen di Monash University…..dan cukup menulis di facebook saja. Inilah selemah-lemahnya iman seorang dosen 🙂

Salam,

Nadirsyah Hosen