Kenapa saat kamu menutup kupingmu dg earphone, kamu tanpa sadar bicara dengan nada tinggi?
Orang lain yang mendengar suara kerasmu tertawa karena semua bisa mendengar dan kamu sebenarnya tak perlu berteriak.
Tapi kamu menyangka orang lainpun tertutup telinganya sehingga tanpa bersuara tinggi kamu menduga orang lain tak akan mendengar ucapanmu.
Para pendakwah (dari kalangan agama manapun) seringkali bersuara keras seperti orang yang tengah marah-marah. Boleh jadi pendengaran mereka tengah tertutup.
Mereka selama ini tidak mau mendengar suara-suara lain. Mereka hanya mau mendengar suara lewat earphone yang menutupi telinga mereka.
Andaikan saja para pendakwah itu membuka sumbatan suara atau info di telinga mereka, mungkin mereka bisa lebih bicara dengan kalem dan tenang.
Itulah sebabnya 17 ayat dalam Al-Qur’an menyebutkan “pendengaran” lebih dulu sebelum digandeng dengan kata “penglihatan”. Pentingnya kita mendengar sebelum melihat.
Semakin luas wawasan kita, semakin banyak kita mendengar suara yang beraneka ragam, semakin bijak kita. Insya Allah.
Met Merayakan Imlek
Met Jum’atan
Met Long Weekend
Semoga semuanya sehat wal afiat, lancar rejekinya, berkah hidupnya dan bermanfaat untuk sesama. Amin Ya Rabbal Alamin
🙏🙏🙏🙏
😍😍😍😍
*terbang ke Jakarta. Libur dulu nulis khilafah di Geotimes*