You are here:

Sertifikasi dan Peningkatan Kualitas Penceramah

1. Profesi paling gampang di dunia ini kayaknya jadi ustad yah. Gak perlu punya sertifikat profesi atau ijazah pesantren/madrasah/IAIN

2. Anda mau jadi dokter ya harus kuliah lama dan susah. Mau jadi ekonom jg gitu. Jadi Hakim pun sama. Tapi jadi Ustad paling gampang deh

3. Skr artis gampang sekali berpindah peran jadi penceramah. Lulusan sekolah umum jadi da’i. Atau keturunan Nabi lgs dianggap ulama

4. Sememtara itu yg ulama beneran malah dinistakan dan dicaci-maki. Yang ustad karbitan malah diikuti umat. Ini musibah di akhir jaman

5. Parahnya lagi para ustad jadi-jadian itu bukan hanya merasa paling alim soal agama tapi jg sok tahu dlm urusan kedokteran, sains, ekonomi

6. Jadilah negeri kita overdosis urusan beragama. Semua masalah mau dicari jawabannya apa kata ustad. Tdk lg dipilah-pilah sesuai bidangnya

7. Masalah vaksin, bukan nanya dokter malah nanya ustad. Perempuan sulit melahirkan mau disesar malah diruqyah.

8. Bumi bulat atau datar bukan nanya saintis malah nanya ustad. Perempuan sulit hamil eh kata ustad gara2 pakai pembalut, umatnya percaya

9. Kalau dinasehati, jawabannya para saintis dan ilmuwan itu tengah berkonspirasi melawan Islam. Semua dianggap musuh Islam

10. Islam itu mengajarkan keadilan utk menempatkan sesuatu sesuai proporsinya dan sesuai keahliannya

11. Tapi kalau skr kita bicara sesuai keahlian malah dibilang sombong. Yg penting itu aqidah katanya. Bukan ijazah berderet.

12. Sdh saatnya Kemenag menertibkan para ustad jadi-jadian. Yg mualaf atau artis dan terlanjur dianggap ustad, suruh ikut kursus keislaman

13. Hanya mrk yg lulus kursus keislaman dan kursus etika penceramah yg boleh dikasih ijin utk khutbah atau tampil ceramah

14. Kalau ini tdk dibenahi maka siapapun bisa mengklaim jd ustad. Ini berbahaya. Kualitas umat gak pernah naik kelas jadinya.

15. Arahnya bukan pada penertiban atau pembungkaman ustad tapi pada peningkatan kualitas dan standarisasi profesi penceramah

16. Ini semata guna meningkatkan kualitas umat agar mendapat materi ceramah yang berkualitas dan sesuai dg konteks keindonesiaan kita

Tabik,

Nadirsyah Hosen
Rais Syuriah PCI Nahdlatul Ulama Australia-New Zealand dan Dosen Senior Monash Law School