You are here:

Khalifah Marwan bin Hakam dan Pohon Terkutuk dalam Qur’an

Wafatnya Khalifah Muawiyah II yang hanya berkuasa kurang dari dua bulan membuat masa depan Dinasti Abu Sufyan menjadi suram. Maka, tampillah Marwan bin Hakam dan keturunannya, sehingga gabungan antara dinasti anak cucu Abu Sufyan dan anak cucu Hakam disebut Dinasti Umayyah, yang diambil dari nama klan mereka.

Marwan bin Hakam adalah sosok kontroversial. Ayahnya, Hakam bin Abi Ash, terhitung sebagai sahabat Nabi yang masuk Islam setelah Fathu Makkah. Ada riwayat dari Siti Aisyah bahwa Nabi Muhammad telah melaknat Hakam bin Abi Ash dan keturunannya.

Nabi juga mengusir Hakam keluar Madinah karena tingkah lakunya yang menyakitkan Nabi, meski telah masuk Islam. Namun, pada masa Khalifah Utsman, Hakam yang merupakan paman sang khalifah, namanya direhabilitasi dan kembali ke Madinah. Bahkan Khalifah Utsman mengangkat Marwan bin Hakam, sepupunya, sebagai sekretaris.

Imam Suyuthi mencatat bahwa Marwan diriwayatkan senang mencaci maki Sayyidina Hasan dan keluarga Nabi lainnya. Saat Muawiyah I berkuasa, Marwan mendapat posisi penting, dan begitu seterusnya sampai Abdullah bin Zubair mengklaim sebagai Khalifah. Marwan memandang suram masa depan Dinasti Abu Sufyan karena Khalifah Muawiyah II, pengganti Yazid, seorang yang masih muda, lemah, dan sakit-sakitan.

Imam Thabari mencatat bagaimana Marwan bersiap diri untuk pindah jalur politik dengan membai’at Abdullah bin Zubair sebagai khalifah di Mekkah. Namun, itu urung dilakukan karena sejumlah kabilah dari klan Umayyah mendatangi Marwan dan memintanya naik sebagai khalifah menggantikan Muawiyah II dan melawan Abdullah bin Zubair. Marwan pun bersedia menerima bai’at sebagai khalifah penerus Muawiyah II.

Selengkapnya ngaji sejarah politik Islam hari Jum’at ini bisa dibaca di:

http://geotimes.co.id/khalifah-marwan-bin-hakam-dan-pohon-…/

Monggo diklik pada link di atas 🙏