You are here:

Lelaki Pecinta Rintik Hujan

Begitulah ketika kau buka kanal pintu hatimu, maka cintaku membanjiri relung hatimu hingga tak lagi kau peduli kapan ini akan surut 💘

*

#Cinta itu bukan soal rintik hujan. Tapi butir air mata di pipimu dan kecupan di kelopak matamu sambil berbisik: ‘semoga ini tanda bahagia’

*

Kau tahu kenapa aku menunggu saat hujan begini? Karena itu caraku mengenang kali pertama ku kecup keningmu. Air matamu buatku menggigil beku

*

Hujan ini mengingatkanku saat kita berlari-bekejaran tanpa payung. Kini cintaku telah memayungi hidupmu, tp ciuman kita tetap basah kan?

*

Kau minta aku membaca air matamu? Bagaimana mungkin! Mataku pun telah basah oleh hujan rahmatNya sebagai tanda langit merestui kita

*

Isak tangis bukan sekedar teks yang kamu capture dan kamu viralkan. Ratapan hati pujangga tak bisa terwakili dalam beribu meme, beib!

*

Tapi aku bukan sekedar rintik, aku badai hujan yang mengoyak pintu hatimu hingga kau pun berteduh dan berlindung dalam peluk haruku

*

Kasih, kalau kau tunggu saat hujan mereda, lantas bagaimana dengan hujan rinduku? 💕

*

Hujan mungkin menghapus jejak setapak kita. Biarlah. Tapi hujan tak akan sanggup menghapus tatap mata kita. Indah!

*

Pernahkah kau dengar hujan bisa cemburu? Iya, itu terjadi disaat hujan semakin lebat, tapi tubuh kita semakin merapat-erat

*

Saat sedu sedan mu menyapu kalbu, masih perlukah aku tabayun: inikah yang kau tunggu, kasih, berayun di kalbu ku?

*

Kau begitu menggemaskan, berlari ke genangan air dan berputar sambil tertawa. Mengenang masa kecil katamu. Ah genangan berupa kenangan

*

Masih belum paham jugakah dirimu? Saat ku merindu, bunyi rintik hujan bagai degup jantungmu. Aku tak sanggup menahan petir tangisku

*

Kalau kau benar sayang padaku, petikkan butir hujan untukku | Kasih, petikkan dulu butir air matamu dan taruh di dadaku

*

Kau tanya mengapa lembar surat cintaku kosong? Itu karena ku tulis dengan tinta air mataku di tengah badai hujan rinduku

*

Jika cinta hanya berupa kata, kau masih sanggup mempermainkannya. Tapi cintaku berupa hujan. Angkat wajahmu. Kau hanya bisa terpesona

*

Aku tak ingin mencintaimu dengan sederhana. Cintaku serumit hujan, sekilat petir & sebadai angin. Sapardi Djoko Damono pun akan memakluminya

*

Kasih, kenapa cintamu selalu lebih lambat dari ramalan cuaca. Hujan telah tiba, tapi kamu entah dimana. Haruskah terus menunggu kemarau mu?

*

Tirulah hujan, kasih. Semuanya tercurah tanpa pura-pura. Masa lalu pun terhapus tanpa beban. Kita tinggal mempuitiskannya saja sayang

Tabik,

Nadirsyah Hosen