You are here:

Surga atau Neraka tidak ditentukan oleh Kotak Suara

Surga atau Neraka tidak ditentukan oleh Kotak Suara 19 April. Baca yuk surat cinta yg bikin kamu terahok-ahok dan teranies-anies 😍

Surga atau Neraka tidak ditentukan oleh Kotak Suara

Mereka mengatakan kotak suara 19 April akan menentukan apakah kita masuk surga atau tidak; jadi kafir atau tetap Muslim. Faktanya tidak ada ayat Qur’an dan Hadits Nabi yang mengatakan keimanan dan keislaman kita ditentukan oleh kotak suara.

Memilih Gubernur itu tidak ada dalam rukun iman dan rukun Islam. Anda bukan memilih khalifah Abu Bakar atau Khalifah Umar. Ini Pilkada DKI Jakarta. Anda tidak sedang memilih imam shalat. Gubernur hanya menjalankan tugas administrasi pemerintah daerah.

Siapapun Gubernur yang terpilih besok kita akan tetap bisa menjalankan rukun Islam seperti syahadat, ibadah shalat 5 waktu, membayar zakat, berpuasa dan berhaji. Buktinya selama 3 tahun terakhir dibawah Gubernur Non Muslim tidak ada pelaksanaan rukun Islam yang dihalangi oleh pemerintah DKI Jakarta.

Siapapun yang besok terpilih, tidak ada hubungannya dengan keimanan dan keislaman kita. Anda tidak akan otomatis masuk surga hanya karena memilih Muslim menjadi Gubernur. Anda pun tidak akan otomatis masuk neraka hanya karena memilih non-Muslim menjadi Gubernur.

Keimanan dan keislaman anda tidak tergantung siapa pilihan anda di kotak suara. Gunakan hak pilih anda dengan tenang dan tanpa perlu terintimidasi oleh siapapun.

Mari jaga keutuhan bangsa. Kita semua bersaudara. Pilkada harus berjalan dengan damai!