Saya mau jelaskan soal kesaksian KH Ma’ruf Amin di sidang Ahok. Apakah beliau berbohong? Ini pertanyaannya
Pengacara Ahok bertanya apa SBY menelpon Kiai Ma’ruf Amin. Ini dijawab beliau, “tidak”. Lantas jawaban ini dianggap berbohong. Benarkah?
Pengacara Ahok bertanya panjang kpd beliau dg asumsi SBY menelpon itu utk mempengaruhi fatwa MUI. Ini jebakan batman ala pengacara.
Kiai Ma’ruf Amin paham bahwa pertanyaan ini jebakan dari pengacara. Reputasi MUI dipertaruhkan.
Kalau beliau jawab iya maka terbangun kesan spt yg diinginkan pengacara bhw SBY berada dibalik sikap keagamaan MUI thd Ahok.
Kiai Ma’ruf Amin seorang ahli fiqh jadi beliau menjawab pertanyaan jebakan tsb dengan helah fiqh
Beliau mengatakan “tidak ada telpon dari SBY”. Karena yg ada itu telpon dari staff SBY, baru kemudian SBY bicara. Ini helah fiqh
Helah dalam mazhab Hanafi dibenarkan, yaitu mencari jalan keluar dlm situasi sulit dg cara yg seolah dilarang tp kemudian menjadi halal
Contoh helah itu menghibahkan sebagian harta menjelang haul untuk menyiasati agar tidak terkena zakat karena tidak sampai nisab.
Kiai Ma’ruf Amin demi menyelamatkan marwah MUI beliau menjawab dg gaya helah ahli fiqh
Dalam kajian balaghah ada yg dinamakan tauriyah. Ini jg bisa menjelaskan jawaban Kiai Ma’ruf Amin
ucapan yg artinya difahami oleh org yg mendengarkan, akan tetapi org yang mengatakan menginginkan arti lain yg terkandung dlm perkataan
Misalnya ungkapan: “saya tidak punya dirham” dpt dipahami dia tdk punya harta padahal maksudnya dia punya dinar bukan dirham.
Tauriyah ini termasuk solusi agama untuk menghindari kondisi-kondisi sulit yang terjadi pada seseorang.
Dikala ditanya ttg suatu urusan, dia tidak ingin memberitahukannya secara apa adanya tapi disisi lain dia tidak ingin berbohong.
Jadi helah dan tauriyah bisa kita pakai utk memahami jawaban Kiai Ma’ruf Amin di sidang Ahok.
Kalau pengacara Ahok lebih jeli, mereka akan ubah pertanyaannya, bukannya malah menganggap Kiai Ma’ruf berdusta. Harus lebih cerdik berhadapan dengan ahli fiqh
Beliau tdk berbohong dan bukan memberi keterangan palsu. Beliau melakukan helah dan tauriyah. Demikian penjelasan saya
Tabik,
Nadirsyah Hosen
Rais Syuriah PCI Nahdlatul Ulama Australia-New Zealand